Jumat, 12 Juli 2013

SANIMANTU (Sanggar Seni SDN Kauman I)

Oleh : Ajun Pujang Anom, S.Pd.

Berkesenian adalah proses pengembangan sekaligus pemahaman manusia, baik terhadap dirinya maupun sekelilingnya. Dengan berkesenian, manusia mampu menikmati dan mensyukuri keindahan ciptaan Yang Maha Kuasa. Sehingga apabila hal ini difasilitasi sejak dini, akan melahirkan cendekia-cendekia yang mumpuni dalam olah rasa yang aplikatif.

SDN Kauman I Bojonegoro, yang selama ini mengedepankan kreatifitas dalam kegiatan belajar mengajar tentunya mendukung aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan kemajuan tumbuh-kembang pendidikan para muridnya. Dan Sabtu Inovasi adalah salah satu program unggulan dari SDN Kauman I Bojonegoro, yang mewadahi bakat dan minat siswa-siswinya tersebut. Dalam Sabtu Inovasi terdapat beberapa bidang, yang salah satunya adalah kesenian, dan kesenian ini dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu :

1.      Seni Musik

2.      Seni Rupa

3.      Seni Teater dan Videografi

4.      Seni Tari

Kelompok kesenian ini merupakan semacam embrio yang nantinya diharapkan menjelma menjadi sebuah institusi yang bernama sanggar. Dengan adanya sanggar, manajemennya akan lebih terarah dan tertata dengan rapi. Apabila hal ini berjalan dengan baik, niscaya akan memunculkan seniman-seniman cilik yang mempunyai kapabelitas dalam berkesenian, serta produktif dalam berkarya.

Setelah pelaksanaan program kesenian ini, berjalan beberapa waktu, dirasa keberadaan sanggar ini dibutuhkan untuk segera dihadirkan. Di samping sebagai optimalisasi kegiatan, juga mempermudah dukungan dari berbagai stake holder kesenian, khususnya dari Dinas Pariwisata Kabupaten Bojonegoro.

Berangkat dari kenyataan di atas dan ditopang dengan pengkajian yang intens, maka SDN Kauman I Bojonegoro mendirikan sebuah sanggar kesenian yang bernama SANIMANTU, yang merupakan kependekan dari “Sanggar Seni SDN Kauman I”. Sesudah adanya sanggar ini, siswa-siswi SDN Kauman I Bojonegoro, diyakini layak menghasilkan produk-produk kesenian yang secara sinergis menggabungkan modernitas dengan nilai-nilai kultural. Semoga ikhtiar ini tidak berhenti di titik retorika atau satu-dua bulan saja, namun terus berkesinambungan dan bisa berkrida dalam kancah lokal, nasional, bahkan internasional. Amin.

Bojonegoro, 1 Juni 2013

0 komentar:

Posting Komentar