Sarana dan Prasarana

di SDN Kauman 1 Bojonegoro

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

di SDN Kauman 1 Bojonegoro

Kegiatan Belajar Mengajar

di SDN Kauman 1 Bojonegoro

Ekskul Sabtu Inovasi

di SDN Kauman 1 Bojonegoro

Sabtu, 16 Agustus 2014

Suasana Latihan Olahraga Tradisional

Keriuhan anak-anak dalam berlatih menggunakan terompah panjang dan egrang di saat suasana sedang terik, tak mengurangi semangat mereka. Mereka terlihat cerah ceria.
Terompah Panjang

Egrang

Lomba Gerak Jalan 8 Km

SDN Kauman 1 Bojonegoro, seperti biasa menurunkan 4 tim dalam Lomba Gerak Jalan 8 Km untuk memperingati Proklamasi Kemerdekaan RI. Empat tim tersebut terbagi dalam dua tim perempuan (Tim A dan Tim B) dan dua tim laki-laki (Tim A dan Tim B).

Dengan busana yang menarik hati mampu menyita perhatian para penonton di sepanjang jalan yang dilewati.






Senin, 11 Agustus 2014

Sisi Ilmiah dari Berpikir Positif Diteliti di Australia Selatan

Sebuah pusat kesehatan dan ketahanan di Institut Penelitian Kesehatan dan Kedokteran Australia Selatan, sedang mencoba menghitung kekuatan berpikir positif secara ilmiah.

Sekitar 200 sekolah di Australia Selatan sedang mengembangkan prinsip-prinsip pengajaran modern bagi kebiasaan kesehatan jiwa positif di kalangan anak muda. ; Pusat kesehatan ini pun membantu pengembangan tersebut.

Diharapkan, anak-anak muda bisa diarahkan berpikir positif agar tidak terkena depresi.

"Bukan berarti pendekatan psikologi positif ini bisa mencegah siapapun terkena penyakit berat," ucap direktur pusat kesehatan Gabrielle Kelly.

Menurut Kelly, ada orang-orang tertentu yang bisa dicegah terkena penyakit jiwa bila dilatih berpikir dengan cara yang lebih efektif.

Penelitian-penelitan neuroplasticity telah menunjukkan bahwa seseorang bisa mengubah cara berpikirnya kapanpun semasa hidupnya, jelasnya.

Pusat kesehatan ini mempromosikan Teori PERMA, ; yaitu Positive Emotion, Engagement, Relationships, Meaning and Accomplishment (PERMA). PERMA ditemukan oleh Profesor Martin Seligman.

Diharapkan, teori ini bisa membantu membangun sifat tahan banting dan positif di kalangan pelajar.

"[PERMA] adalah kumpulan indikator," ucap Kelly.

"Kalau PERMA anda bagus, anda lebih mungkin menghadapi tantangan-tantangan dalam hidup."

Dunja Nedic adalah salah seorang yang merasakan manfaat PERMA.

Ia pertama kali mendengar PERMA saat melatih pelajar kelas 10 soal konsep berpikir positif.

Menurut Nedic, andaikan saja Ia dulu bisa menurunkan kenegatifan, terutama di kalangan teman sebaya, dulu saat Ia masih SMA, Ia akan lebih mudah melalui masa-masa itu.

Menurut Kelly, kesehatan jiwa positif dan ketahanan juga bisa terbantu dengan kebugaran, tidur cukup, dan gizi baik.

Sumber : detik.com

Sosialisasi Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi. Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan sejak 2006 lalu.

Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik dipilih sesuai dengan pilihan mereka. Kedua kelompok mata pelajaran tersebut (wajib dan pilihan) terutama dikembangkan dalam struktur kurikulum pendidikan menengah (SMA dan SMK) sementara itu mengingat usia dan perkembangan psikologis peserta didik usia 7 – 15 tahun maka mata pelajaran pilihan belum diberikan untuk peserta didik SD dan SMP.

Untuk memberikan pemahaman yang tepat kepada Orang Tua/Wali Murid, SDN Kauman 1 Bojonegoro mengadakan kegiatan Sosialisasi Kurikulum 2013, pada tanggal 5, 7, 9 dan 11 Agustus 2014. Kegiatan tersebut perlu dilaksanakan, karena Kurikulum 2013 diterapkan pada Tahun Pelajaran 2014/2015 mulai Semester 1 ini.

Sosialisasi ini mendapat tanggapan yang baik dari para Orang Tua/Wali Murid . Berbagai pendapat disampaikan, demi terlaksananya Kurikulum tersebut di SDN Kauman 1 Bojonegoro. Gayung pun bersambut, usulan-usulan tersebut akan segera direalisasikan oleh pihak sekolah.





Sabtu, 09 Agustus 2014

130 Ribu Sekolah Belum Terima Buku Kurikulum Baru

JAKARTA - Awal penerapan Kurikulum 2013 tahun pelajaran 2014/2015 berjalan dengan timpang. Sebanyak 130 ribu sekolah diantara 390 ribu sekolah sasaran implementasi kurikulum belum mendapatkan kiriman buku baru. Pembelajaran tidak boleh berhenti, sekolah diminta menggandakan sebagian isi buku secara mandiri.

Wakil Mendikbud Bidang Pendidikan Musliar Kasim menuturkan, Kemendikbud tetap mengupayakan target penuntaskan pendistribusian buku hingga 15 Agustus nanti. Menyiasati kekurangan pendistribusian buku itu, Musliar telah mengeluarkan surat edaran khusus. Dalam surat edaran itu, kepala SD diminta menggandakan buku sendiri khusus untuk tema pertama.

Diharapkan setelah tema pertama tuntas, buku kiriman dari percetakan sudah tiba di sekolah. Sedangkan untuk kepala SMP dan SMA serta SMK yang belum mendapatkan kiriman buku baru, diminta untuk berkoordinasi dengan percetakan.

"Setelah buku dari percetakan tiba di sekolah, tolong segera dibayar biaya penggandaannya," ujar Musliar.

Musliar mengatakan bahwa sasaran implementasi kurikulum baru untuk jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP) sebanyak 183.768 unit sekolah. Sedangkan sasaran untuk jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK) berjumlah 206.799 unit sekolah.

"Kalau dipersentase, buku yang sudah terdistribusi sudah mencapai 70 persen dari total sekolah sasaran," kata dia.

Musliar berharap di siswa katu hingga 15 Agustus nanti, buku-buku kurikulum baru sudah terdistribusikan semuanya.

Urusan percetakan hingga pendistribusian buku kuriulum baru ini memang menyita perhatian Kemendikbud. Awalnya percetakan hingga pendistribusian ditargetkan tuntas pada 14 Juli lalu. Tetapi nyatanya meleset dan diperpanjang menjadi 4 Agustus, bertepatan dengan dimulainya belajar efektif setelah libur lebaran. Namun setelah diperpanjang, pencetakan dan pendistribusian buku belum tuntas. Sehingga batas akhirnya diundur lagi hingga 15 Agustus nanti.

Musliar mengatakan molornya penggandaan dan pendistribusian buku ini disebabkan karena sekolah tidak memesan atau order buku ke percetakan dengan tepat waktu. Kondisi ini membut percetakan tidak mau menggandakan buku terlebih dahulu, karena tidak ada jaminan uang yang akan dibayarkan oleh sekolah.

"Dampaknya mempengaruhi cash flow percetakan. Banyak percetakan yang mengalami kekurangan modal, sehingga tidak bisa menggandakan dulu," paparnya.

Untungnya Kemendikbud sudah melakukan upaya antisipasi. Caranya adalah dengan menyebar CD berisi softcopy buku-buku kurikulum baru. Dengan data lunak itu, masing-masing sekolah bisa menggandakan secara mandiri untuk bab-bab awal semester ganjil tahun ajaran 2014-2015. Dengan cara ini, diharapkan pembelajaran tidak berhenti gara-gara menunggu kiriman buku dari percetakan. (wan/ca)

Sumber : http://www.jpnn.com

Kamis, 07 Agustus 2014

Peraga Bahasa, Huruf Bergantung

Oleh: Ajun Pujang Anom, S.Pd.


Anak-anak mudah tertarik terhadap sesuatu  yang bersifat visual. Ketertarikan tersebut dapat diarahkan untuk meningkatkan kemampuan menghafal . Cara menghafal biasa atau sering disebut “Hafalan Luar Kepala”, sering membuat anak menjadi bosan. Untuk itulah diperlukan suatu metode yang membuat mereka menjadi berminat. Tentunya hal ini dapat diatasi dengan menggunakan peraga pendidikan.

Peraga pendidikan bisa berupa buatan pabrik maupun buatan sendiri. Namun alangkah baiknya, peraga tersebut dikreasi sendiri. Peraga itu dapat dikerjakan dengan para murid, selain dihasilkan oleh guru. Dengan bahan-bahan yang mudah diperoleh, guru dan murid dapat menyiapkan materi untuk peraga itu dengan segera.

Yang akan kita bahas kali ini adalah peraga bahasa. Peraga bahasa, dirasa memang kurang keberadaannya dibandingkan dengan peraga IPA, IPS dan Matematika. Padahal peraga bahasa sangat penting kegunaannya untuk memudahkan siswa dalam penguasaan kompetensi komunikasi yang tepat dan baku.

Banyak sekali peraga bahasa yang dapat diciptakan, salah satunya HURUF BERGANTUNG. Peraga bahasa ini dikenalkan kepada pelajar menyesuaikan kebutuhan. Peraga bahasa dimanfaatkan utamanya untuk mengenalkan Huruf Tegak Bersambung, Huruf Hijaiyah, Aksara Jawa (Layang Hanacaraka), dan lain sebagainya. Dalam hal ini, kita akan mencoba membuat peraga bahasa untuk Layang Hanacaraka. Untuk lebih jelasnya, perhatikan penjelasan berikut ini:

Bahan:
  • Gunting
  • Kertas Manila Putih
  • Kertas HVS Warna/Kertas Lipat
  • Lem
  • Benang
Cara Pembuatan:
  1. Membuat kantong huruf, ukuran terserah (buat yang besar, biar terlihat lebih jelas, minimal disarankan 15 cm). Lihat gambar, lipat kertas sesuai dengan alur (garis putus-putus). Sesudah itu direkatkan dengan lem, lalu diberi lubang di empat sudutnya. Lubang ini untuk gantungan.
  2. Dilanjutkan dengan membuat lembar huruf besar (dalam hal ini aksara ha dalam Layang Hanacaraka) dan lembar huruf kecil (dalam hal ini huruf ha). Untuk lembar huruf kecil, diberi lubang di dua sudut atas.
  3. Setelah itu, dapat dipraktekkan di depan kelas dengan digantung.




Rabu, 06 Agustus 2014

Halal Bihalal Keluarga Besar UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Bojonegoro Tahun 2014


Hari ini, tanggal 8 Agustus 2014, Keluarga Besar UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Bojonegoro mengadakan Halal Bihalal yang bertempat di Gedung Perak. Acara ini dihadiri oleh Bapak/Ibu Guru sejumlah 400 orang.

Acara ini berlangsung dengan semarak, karena diisi dengan alunan nada-nada merdu yang dibawakan oleh para guru. Selain itu diisi dengan sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama dari Bapak Ketua Panitia disambung dengan sambutan Bapak Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Bojonegoro, dilanjutkan sambutan oleh Bapak Camat Bojonegoro, dalam hal ini diwakili oleh Bapak Kepala Trantib/Satpol Kecamatan Bojonegoro. Di samping itu juga, diisi dengan lantunan tilawah Al Qur'an dan Tausiyah. Di akhir acara, ada ramah tamah antar para guru.

Selasa, 05 Agustus 2014

Pendidikan Berkarakter Bisa Tercipta Melalui Kegiatan Drumband



Di era jaman seperti ini apabila kita lengah untuk mendidik anak dalam hal kegiatan maupun pergaulan yang tidak benar, maka anak akan terjerumus kejalan yang salah. Satu misal dengan maraknya alat-alat elektrik yang canggih, adanya ponsel dan kecanggihan internet yang dengan mudahnya anak bisa menggunakannya. Disana apabila kita sebagai orang tua ataupun pendidik tidak mengontrol akan menjadi apa anak kita? Sedangkan anak dilahirkan dengan keadaan FITRAH yang artinya dia lahir dengan keadaan suci. Baik dan buruknya anak tergantung pada kita sebagai orang tua.

Oleh sebab itu di sekolah kami untuk mengendalikan kenakalan anak, menyalurkan emosi anak dan mengarahkan anak-anak yang super aktif, maka kita adakan Extra Kurikuler Seni dan Olahraga Drumband yang semata-mata untuk mendidik disiplin anak. Sehingga menjadi anak yang baik, yang punya tata krama atau sopan santun, disiplin, menjadi anak yang soleh dan solehah.

Adapun nama drumband di sekolah kami “GITA WIYATA BHAKTI DRUM CORPS” sudah seringkali mengikuti event-event dari tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional. Dengan kegiatan drumband, sekolah kami dikenal masyarakat. Selain kegiatan drumband sekolah kami memiliki banyak sekali kegiatan ekstra kurikuler yang lain.

Profil SDN Kauman 1 Tahun Pelajaran 2014/2015

1. Nama Sekolah                                           : SDN Kauman I
2. Nomor Statistik
    a. NSS                                                      : 101050501010
    b. NPSN                                                   : 20504304
3. Alamat Sekolah
    a. Jalan                                                      : Jl. Hasanudin No. 24
    b. RT/RW                                                 : V / 01
    c. Desa                                                      : Kauman
    d. Kecamatan                                            : Bojonegoro
    e. Kabupaten                                            : Bojonegoro
    f. Provinsi                                                 : Jawa Timur
   g. Kode Pos                                              : 62113
   h. Telepon                                                 : (0353) 885002
   i. Email                                                      : kauman.satu@yahoo.com
   j. Garis Lintang Selatan (Latitude)               : -7.15004
   k. Garis Bujur Timur (Longitude)                : 111.87654
4. Status Sekolah                                          : Negeri
5. Status Kepemilikan                                   : Pemerintah
6. Status Tanah                                            : Milik Sendiri
7. Luas Lahan                                              : 1.224 m2
8. Tahun Operasional                                   : 1949
9. Akreditasi                                                : A
10. Jumlah PTK                                           : 19 orang
11. Jumlah Siswa                                          : 522 anak