Senin, 11 Agustus 2014

Sisi Ilmiah dari Berpikir Positif Diteliti di Australia Selatan

Sebuah pusat kesehatan dan ketahanan di Institut Penelitian Kesehatan dan Kedokteran Australia Selatan, sedang mencoba menghitung kekuatan berpikir positif secara ilmiah.

Sekitar 200 sekolah di Australia Selatan sedang mengembangkan prinsip-prinsip pengajaran modern bagi kebiasaan kesehatan jiwa positif di kalangan anak muda. ; Pusat kesehatan ini pun membantu pengembangan tersebut.

Diharapkan, anak-anak muda bisa diarahkan berpikir positif agar tidak terkena depresi.

"Bukan berarti pendekatan psikologi positif ini bisa mencegah siapapun terkena penyakit berat," ucap direktur pusat kesehatan Gabrielle Kelly.

Menurut Kelly, ada orang-orang tertentu yang bisa dicegah terkena penyakit jiwa bila dilatih berpikir dengan cara yang lebih efektif.

Penelitian-penelitan neuroplasticity telah menunjukkan bahwa seseorang bisa mengubah cara berpikirnya kapanpun semasa hidupnya, jelasnya.

Pusat kesehatan ini mempromosikan Teori PERMA, ; yaitu Positive Emotion, Engagement, Relationships, Meaning and Accomplishment (PERMA). PERMA ditemukan oleh Profesor Martin Seligman.

Diharapkan, teori ini bisa membantu membangun sifat tahan banting dan positif di kalangan pelajar.

"[PERMA] adalah kumpulan indikator," ucap Kelly.

"Kalau PERMA anda bagus, anda lebih mungkin menghadapi tantangan-tantangan dalam hidup."

Dunja Nedic adalah salah seorang yang merasakan manfaat PERMA.

Ia pertama kali mendengar PERMA saat melatih pelajar kelas 10 soal konsep berpikir positif.

Menurut Nedic, andaikan saja Ia dulu bisa menurunkan kenegatifan, terutama di kalangan teman sebaya, dulu saat Ia masih SMA, Ia akan lebih mudah melalui masa-masa itu.

Menurut Kelly, kesehatan jiwa positif dan ketahanan juga bisa terbantu dengan kebugaran, tidur cukup, dan gizi baik.

Sumber : detik.com

0 komentar:

Posting Komentar