Beberapa kalangan yang menggunakan teknik ini, misalnya: ahli
pemasaran, pengacara perusahaan, bahkan juga pelajar,ini bisa jadi
teknik yang luar biasa.
Pada intinya, teknik ini untuk memudahkan mengingat sesuatu. Secara lebih khusus,teknik kemampuan otak untuk menghubungkan kata-kata, ide, dan khayalan.
Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa teknik ini untuk memudahkan mengingat sesuatu yang dilakukan dengan membuat rumusan atau ungkapan, atau menghubungkan kata, ide, dan khayalan. Dengan kata lain teknik ini berarti teknik untuk mendayagunakan daya ingat dengan cara-cara tertentu.
Adapun manfaat penggunaan teknik ini, karena memudahkan mengingat, tentunya juga akan memudahkan belajar. Hambatan belajar akan hilang. Ini akan membangkitkan motivasi siswa untuk lebih giat belajar, sehingga akhirnya dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
Metode ini bekerja berdasarkan asumsi bahwa pikiran tidak berfokus pada satu hal. Pikiran selalu berlompatan. Jika satu pikiran muncul, maka akan disusul pikiran lain. Dengan mengaitkan pikiran-pikiran itu, akses menjadi mudah.
Untuk pembelajaran, cara penggunaannya sebagai berikut:
1. Siapkan fakta atau kata kunci dari materi pelajaran yang harus diingat,
2. kaitkan kata-kata tersebut antara satu dengan yang lain,
3. buat visualisasi (khayalan) di dalam pikiran,
4. panggil ulang kata-kata tersebut.
Misalnya siswa harus mengingat 10 kata kunci berikut: Rusia, Amerika, Gajah, Pelawak, Api, Taj Mahal, Mesir, Hitam, Matahari, Laut (diadopsi dari Kapadia, 2003:56-57 dengan penyesuaian).
Contoh kaitannya seperti ini :
Rusia berperang melawan Amerika dan mengubah Amerika menjadi seekor gajah. Gajah itu dinaiki seorangpelawak yang pergi ke Indonesia untuk menonton API (Akademi Pelawak TPI).
Pelawak itu kemudian mengajak peserta API ke India untuk menyaksikan Taj Mahal. Dari India, mereka melanjutkan perjalanan ke Mesir untuk menyaksikan piramida. Di Mesir, mereka bertemu orang-orang yang berkulit hitam.
Mereka heran dan bertanya mengapa orang-orang itu berkulit hitam, yang dijawab bahwa mereka terbakar matahari.Mendengar jawaban itu mereka kaget dan jatuh ke laut.
Dari contoh kaitan di atas terlihat bahwa pikiran (ide) satu saling berkait dengan pikiran yang kedua dan seterusnya. Satu pikiran diikat oleh pikiran berikutnya seperti rantai. Jika kita mengingat satu pikiran, maka pikiran lainnya akan mengikutinya secara otomatis. Kaitan yang tersusun menyerupai sebuah cerita itu semakin memudahkan siswa mengingat keseluruhan kata, karena kata-kata yang semula seperti tidak saling berhubungan kini semuanya tampak logis dan saling terkait.
Visualisasi dalam teknik ini dilakukan, misalnya dengan membuat gambaran mental tentang seekor gajah yang dinaiki lima orang pelawak. Di atas kepala mereka tampak matahari bersinar terang dan membakar tubuh orang-orang berkulit hitam. Atau visualisasi yang lebih aneh agar hasilnya maksimal. Revisi dilakukan dengan memanggil ulang kata-kata kunci di atas.
Pada intinya, teknik ini untuk memudahkan mengingat sesuatu. Secara lebih khusus,teknik kemampuan otak untuk menghubungkan kata-kata, ide, dan khayalan.
Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa teknik ini untuk memudahkan mengingat sesuatu yang dilakukan dengan membuat rumusan atau ungkapan, atau menghubungkan kata, ide, dan khayalan. Dengan kata lain teknik ini berarti teknik untuk mendayagunakan daya ingat dengan cara-cara tertentu.
Adapun manfaat penggunaan teknik ini, karena memudahkan mengingat, tentunya juga akan memudahkan belajar. Hambatan belajar akan hilang. Ini akan membangkitkan motivasi siswa untuk lebih giat belajar, sehingga akhirnya dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
Metode ini bekerja berdasarkan asumsi bahwa pikiran tidak berfokus pada satu hal. Pikiran selalu berlompatan. Jika satu pikiran muncul, maka akan disusul pikiran lain. Dengan mengaitkan pikiran-pikiran itu, akses menjadi mudah.
Untuk pembelajaran, cara penggunaannya sebagai berikut:
1. Siapkan fakta atau kata kunci dari materi pelajaran yang harus diingat,
2. kaitkan kata-kata tersebut antara satu dengan yang lain,
3. buat visualisasi (khayalan) di dalam pikiran,
4. panggil ulang kata-kata tersebut.
Misalnya siswa harus mengingat 10 kata kunci berikut: Rusia, Amerika, Gajah, Pelawak, Api, Taj Mahal, Mesir, Hitam, Matahari, Laut (diadopsi dari Kapadia, 2003:56-57 dengan penyesuaian).
Contoh kaitannya seperti ini :
Rusia berperang melawan Amerika dan mengubah Amerika menjadi seekor gajah. Gajah itu dinaiki seorangpelawak yang pergi ke Indonesia untuk menonton API (Akademi Pelawak TPI).
Pelawak itu kemudian mengajak peserta API ke India untuk menyaksikan Taj Mahal. Dari India, mereka melanjutkan perjalanan ke Mesir untuk menyaksikan piramida. Di Mesir, mereka bertemu orang-orang yang berkulit hitam.
Mereka heran dan bertanya mengapa orang-orang itu berkulit hitam, yang dijawab bahwa mereka terbakar matahari.Mendengar jawaban itu mereka kaget dan jatuh ke laut.
Dari contoh kaitan di atas terlihat bahwa pikiran (ide) satu saling berkait dengan pikiran yang kedua dan seterusnya. Satu pikiran diikat oleh pikiran berikutnya seperti rantai. Jika kita mengingat satu pikiran, maka pikiran lainnya akan mengikutinya secara otomatis. Kaitan yang tersusun menyerupai sebuah cerita itu semakin memudahkan siswa mengingat keseluruhan kata, karena kata-kata yang semula seperti tidak saling berhubungan kini semuanya tampak logis dan saling terkait.
Visualisasi dalam teknik ini dilakukan, misalnya dengan membuat gambaran mental tentang seekor gajah yang dinaiki lima orang pelawak. Di atas kepala mereka tampak matahari bersinar terang dan membakar tubuh orang-orang berkulit hitam. Atau visualisasi yang lebih aneh agar hasilnya maksimal. Revisi dilakukan dengan memanggil ulang kata-kata kunci di atas.
Sumber : Smart Brain Menghafal Super Cepat
0 komentar:
Posting Komentar